Senin, 26 Desember 2011

PT Mayora Indah Tbk. Candy Divition


Ø Penanganan Limbah

Adapun penanganan limbah dilakukan dengan cara. Yaitu:


Limbah yang dihasilkan yaitu berupa limbah padat dan cair. Limbah padat ini biasanya berupa limbah non organic seperti pinner permen, ceno, kardus, stoples yang sudah tidak di gunakan, untuk pemusnahan limbah padat ini dengan cara di bakar. Pembakaran dari masing – masing jenis sampah dilakukan di tempat yang berbeda. Sedangkan limbah cair ini di lakukan penetralan / pengolahan dahulu.

Adapun pengolahan limbah cair yaitu :
1.         Equization tank
Dalam tanki ini di tambahkan beberapa zat yaitu, antara lain :
-          Lastic      : mengendapkan flak
-          Leapus    : menjernihkan air
-          Poliner : meringankan flak -  flak
-          Ferosvisat : memperberat flak
-          Starbrod : menginjak bakteri (bibit bakteri)
-          Urea : memupuk bakteri agar subur
2.       Vis separator
Separator adalah pemisah, jadi proses ini bertujuan untuk memisahkan minyak
3.       Penambahan zat kimia
4.        Coagulant tank
Coagulant adalah pengkoagulasi, jadi coagulant tank adalah tanki koagulasi setelah limlbah mengerok
5.       Clariter  1 adalah proses pengendapan lumpur
6.       Anaerob adalah pembusukan bakteri
7.        Clariter 2
8.       Aerosif 1 adalah proses pertumbuhan bakteri dan penambahan o2 (oksigen)


PT Mayora Indah Tbk. Candy Divition


Ø  PENGAWASAN MUTU ( KUALITAS )

Pengawasan kualitas dilakukan dari bahan baku datang,bahan pengemas sampai dengan Qc .bahan baku yang datang akan diuji secara organoleptik oleh seorang QCRM (quality cotrol Raw Material). Pengujian dilakukan dengan cara sampling,sampling dilakukan atas dasar AQL ( Aceptable Quality Label ),yaitu Standart /patokan untuk jumlah pengambilan sample. Apabila sample yang diambil,jumlah penerimaanya sesuai dengan AQL,maka bahan baku boleh dipakai. Dan sebaliknya,apabila jumlah penolakan melebihi AQL,maka bahan baku harus ditolak/tidak boleh dipakai.
Bahan bungkus yang datang juga diuju/dicontrol oleh seorang QCPM( Quality Control Packaging Marerial ) pengujian juga dilakikan dengan cara Sampling. Sampling juga dilakukan dengan / atas dasar AQL. Prinsipnya sama dengan sampling bahan baku.

Berikut ini table AQL!

Sampling
Cara penyempelan bahan baku yaitu dengan AQL (Aceptable Quality Label ).

1. AQL 10% LEMAH SINGLE SAMPLING ,PEMERIKSAAN UMUM I
PENGAMBILAN SAMPLE DAN KRITERIA PENARIMAAN
UKURAN LOT
JUMLAH SAMPLE
PENERIMAAN
PENOLAKAN
2-90
2
0
2
91-150
3
1
3
151-280
5
1
4
281-500
8
2
5
501-1200
13
3
6
1201-3200
20
5
8
3201-10000
32
7
10
>10000
50
10
13














2.AQL 10% NORMAL SINGLE SAMPLING ,PEMERIKSAAN UMUM II
PENGAMBILAN SAMPLE DAN KRITERIA PENERIMAAN
Ukuran lot
Jumlah sample
penerimaan
penolakan
2-90
5
1
2
91-150
8
2
3
151-280
13
3
4
281-500
20
5
6
501-1200
32
7
8
1201-3200
50
10
11
3201-10000
80
14
15
>10000
125
21
22




Selama penyimpananpun,pengontrolan juga dilakukan. Apabila bahan baku / bahan bungkus selama penyimpanan rusak/tidak memenuhi syarat ,maka tidak boleh dipakai ,atau bisa juga ditunda. Pengeluaran untuk pemakaian ke produksidilakuakan dengan sistem FIFO ( First IN First Out ). Selama proses produksi,pengawasan mutu prosessdilakukan oleh seorang QC Field/Qcline. Setiap proses dicek dan dilakukan perbaikan apabila produk jelek / perlu diulang.
Pengecekan/ pengawasaan QC Field yang menjadi OPRP dan CCP adalaah metal trep,filter,dan Metal Detektor. Apabila permen tidak lolos dari metal Detektor , maka pengecekan dilakukan berulang-ulang sampai menemukan permen yang berlogam/bermasalah. Selain itu juga,kodefikasi produk,m harus selalu dicek dan diawasi. Pengawasan mutu dilakukan sampai dengan FG( Finish Good ). Sebelum produk dikirim untuk didistribusikan, maka produk harus decek terlebih dahulu, apakah produk rusak apa tidak